Kebangetan Jika Yamaha Merelakan Rossi Pindah…

Rumor kepindahan Sang Maestro Valentino Rossi ke Ducati akhir-akhir ini berhembus begitu kencang. Bahkan rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo menyatakan bahwa masa depan Rossi berada di Tim merah, Ducati. Menurut pemberitaan di berbagai media, masa depan Rossi akan diputuskan setelah Motogp Catalunya. Terlepas dari keputusan pindah atau enggaknya Rossi nanti, saya pengen mbahas akibat dari kepindahan Rossi ke Ducati buat Yamaha.

All-Italian Team, tapi cuma photoshop :mrgreen:



Kita tau kan, dulu gimana keadaan Yamaha sebelum Rossi datang? Beberapa pembalap sudah mencoba membangun YZR-M1, tetapi selama 3 tahun tidak ada perkembangan berarti. Biaggi yang dulu pernah membela panji Yamaha pun tidak bisa meraih juara dunia, meski beberapa kali sempat menyusahkan pasukan Honda. Terakhir Alex Barros yang mencoba “membangkitkan” YZR-M1. Bukannya Yamaha bangkit justru Yamaha makin tenggelam karena kebingungan mencari arah pengembangan motor. Yamaha pun jadi bulan-bulanan pabrikan lain di Motogp, benar-benar saat itu Yamaha seperti tak punya kekuatan sama sekali. Tragisnya lagi, di musim 2003, Yamaha sama sekali tidak mampu memenangkan 1 seri pun kala itu.

kemenangan pertama Rossi bersama Yamaha di Sirkuit Welkom, Afsel 🙂

Akhirnya datang sang maestro Valentino Rossi yang membuat keputusan yang menggemparkan saat resmi menandatangani kontrak dengan Yamaha. Dengan proses yang begitu rumit, seru, lucu dan unik seperti yang Rossi ceritakan di Biografinya, Rossi nekat pindah dari Honda yang sedang berada di puncak kejayaan ke Yamaha yang saat itu sedang berada pada titik terlemah. Komentar Rossi saat menjajal M1 waktu itu? Dia bilang power M1 sangat lemah dan jauh tertinggal dengan RC211V, meski pada sisi kenyamanan teknologi digital dashboard Rossi masih sempat terkagum dengan M1 yang menurutnya lebih modern dari RC211V. Tapi di sisi lain, Rossi senang dengan suasana keakraban di Yamaha yang tidak dapat dia temukan sewaktu di Honda yang terkenal dengan kedisiplinan tinggi yang menurut Rossi tidak sesuai dengan jiwanya.

Dengan usaha keras Rossi, Burgess serta seluruh Insinyur Yamaha selama tes pramusim, YZR-M1 mengalami kemajuan pesat dengan mencatat hasil memuaskan di tes pramusim. Berbagai masukan dari Rossi untuk pengembangan YZR-M1 segera dikabulkan oleh para Insinyur Yamaha. Hasilnya di race pembuka Motogp 2004, Rossi berhasil mempecundangi pasukan Honda dengan memenangi Motogp di Sikuit Wellkom, Afrika Selatan. Mata seluruh dunia terbuka dengan kemenangan Rossi bersama Yamaha di seri debutnya, mindset orang-orang yang dulu selalu bilang “Kalo pengen jadi juara, pakailah motor Honda” mulai terpatahkan seiring keberhasilan Rossi meraih juara dunia di musim pertama Motogp bersama Yamaha tahun 2004 (bahkan dia berhasil menyamai pencapaian juara dalam semusim saat bersama Honda). Yamaha yang saat itu sedang dahaga gelar selama bertahun-tahun pun kembali mendapat angin segar setelah “dibawa” Rossi kembali ke puncak. Satu lagi, Rossi berhasil membuktikan bahwa dalam balapan itu, pembalap juga mempunyai peran sangat penting, selain sebagai ujung tombak meraih kemenangan, berbagai masukan-masukan dari pembalap juga sangat penting untuk perkembangan motor.

Di tahun 2006 dan 2007 di kala Yamaha mengalami banyak masalah pada motor hingga Rossi gagal meraih juara dunia, Rossi tetap setia dengan Yamaha. Padahal bisa dibilang saat itu Yamaha seperti memasuki masa-masa emergency. Gimana tidak, di tahun 2006 YZR-M1 mengalami problem serius soal chatter atau getaran motor yang sangat mengganggu saat memasuki tikungan hingga Rossi hanya mampu meraih 5 kemenanganan dan sisanya dia gagal podium dan gagal finish entah karena kecelakaan atau M1-nya ngowosss. Nicky Hayden yang waktu itu hanya bermodal 2 kali juara seri dan konsistensi masuk podium justru berhasil menjadi juara dunia. Sementara di tahun 2007, Yamaha mengalami kesulitan saat melawan Ducati yang ternyata cocok sekali dengan riding style Stoner. Power Yamaha yang kalah jauh dengan Ducati membuat Rossi hampir frustasi, hingga mengeluarkan pernyataan bahwa untuk mengalahakan Stoner dan Ducati dibutuhkan sebuah pistol! Tapi saat itu Rossi tetep bersabar untuk tetap membela Yamaha meski harus puasa gelar selama 2 tahu berturut-turut.
Akhirnya, Rossi berhasil bangkit kembali ke singgasana juara dunia tahun 2008 dan 2009 setelah dengan susah payah “pertarungan mental” dengan Stoner di Laguna Seca di musim 2008 kemudian mengalahkan rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo di musim berikutnya.

Sedikit rangkuman di atas merupakan gambaran betapa besarnya jasa Valentino Rossi buat Yamaha hingga bisa membangun motor kompetitif seperti sekarang ini. Bukan masalah Yamaha masih bisa menang bersama Lorenzo tanpa Rossi, tapi lebih ke penghargaan untuk usaha keras Rossi selama ini dalam membangun Tim Yamaha. Jadi saya simpulkan kalo Yamaha kebangetan jika merelakan begitu saja Rossi hengkang ke Ducati. Harusnya Yamaha tetap pada keputusannya dulu untuk menjadikan Rossi sebagai brand ambassador Yamaha seumur hidup sekaligus untuk memberikan masukan-masukan positif kepada Team Balap Yamaha. Kalopun Rossi minta bayaran tinggi, ya wajarlah karena itulah bayaran buat seorang legenda bukan sekedar pembalap biasa, tapi seorang jenius yang selalu menyumbang ide-ide brilian untuk prekembangan motor. Tapi kalo itu sudah keputusan Yamaha mengikhlaskan Rossi pergi, selamet deh, moga-moga Lorenzo dan calon pasangannya kelak bisa meredam paduan ganasnya mesin Ducati dipadu dengan skill brilian Rossi dan tentunya ditambah motivasi tinggi Rossi untuk ngalahin mantan Timnya.

Itu tadi sekedar pemikiran saya menanggapi rumor kepindahan Rossi ke Ducati,, bolehlah ada yang ndak setuju, monggo share opininya disini. 🙂

Oiya, Kalo pengen tau cerita lengkap gimana rahasia seru, lucu dan unik dari Valentino Rossi saat kepindahannya ke Yamaha, baca aja autobiografi Valentino Rossi, download gratis di blog ini. KLIK DISINI dehhhh. Gratisssss…

🙂 🙂 🙂

sumber pict :
googling

36 responses to “Kebangetan Jika Yamaha Merelakan Rossi Pindah…

  1. pake ducatipun hrs minum pertamax

  2. yo wes lahh g papa,biar seruuu..!!!mudah2an Yamaha kualat ntaar…

  3. ndak pa2lah pengen liat yamaha sepeninggal rossi apakah makin maju, ato malah nyungsep..syukur :mrgreen:

  4. maaf, apa benar Alex Barros pernah jadi joki M1?
    Maksudnya Carlos Checa mungkin…

    • Pernah pakde, aku inget banget tahun 2003 waktu saya SMP.. saya nyebutnya tukeran motor ama Biaggi waktu itu, Biaggi ke Honda, Barros ke Yamaha…Hehehe…
      nih orangnya

  5. rossi ke ducati,tuh bakalan keren banget..
    karena tar bakalan berpasangan dengan nicky hayden,aku setuju banget 100%…

  6. yah, mg aj yamaha n rossi dah brfikir matang2 buat keputusanx

  7. kalau rossi pindah ke ducati mungkin akan keluar lagi buku autobiografi Valentino Rossi jilid 2 tentang rossi pindah dari yamaha ke ducati :mrgreen:

  8. Kudunya Rossi pindah ke Suzuki biar bisa berjaya kembali seperti eranya Kevin Schwantz ato Kenny Robert Jr.

  9. Yamaha gimana nih, mosok abis manis sepah dibuang, padahal ane tetep yakin Rossi masih bisa juara kalo gak cedera nih..
    http://prado2.com/yamaha-bertingkah-rossi-mending-pindah.htm

  10. oh iya bener ya Baroos pernah naik Yamaha, aku kok lupa
    kutip dari Wikipedia ahh:

    Alexandre Barros lahir di Sao Paulo, Brasil, 18 Oktober 1970; umur 39 tahun. Pertama kali ikut balap grandprix di kelas 80cc pada tahun 1986 di sirkuit Jarama, GP Spanyol. Pada saat itu ia baru berusia 15 Tahun. Pada tahun 2000 ia bergabung ke tim Emerson Honda Pons dengan hasil peringkat 4 di akhir musim kompetisi. Musim 2001 di tim West Honda Pons ia berhasil mempertahankan posisi 4 di klasemen akhir. Di musim 2002 dengan tim yang sama ia sempat 2 kali juara seri, sekali runner up dan sekali posisi tiga di empat seri terakhir setelah berganti motor dari NSR 500 cc 2 tak, ke RC211V 990 cc 4 tak. Musim balap 2003, Barros menjajal motor Yamaha YZR M1 dengan bergabung ke tim Gauloises Yamaha Tech 3, menjadi tandem pembalap Prancis, Oliver Jacque. Dengan tahun ke 16 ke ikut sertaanya di kelas puncak, baik di GP 500 dan MotoGP, Tahun 2004 menjadi pembalap inti Honda Repsol guna menghadang laju Valentino Rossi yang hijrah ke tim Gauloises Yamaha. Seakan-akan mereka bertukar posisi. Musim 2005 menjadi tahun terakhir Barros,saat itu dia kembali membela tim yang dbina Sito Pons.Hanya berganti sponsor,yaitu menjadi Honda Camel Team.Saat ini Alex membalap di WSBK tahun 2006.Sampai saat ini belum ada pembalap asal Brazil yang terhitung berprestasi seperti Barros. Di negara asalnya, alex barros sangat digemari oleh kalangan ibu-ibu, karena sosok alex barros dikenal sangat sayang dengan keluarga. Di brazil pula alex barros mengelola sejenis pusat perbelanjaan / plaza. Alex barros memiliki semboyan ” akan tetap membalap sampai akhir nafas”

  11. aduh… mudah-mudahan yamaha bisa punya cukup duit untuk gaji rossi tahun depan..
    jangan sampe rossi pindah…. kalo perlu rossi diangkat jadi direktur yamaha aja deh
    wkwkwkwkwkwkwk…. :mrgreen:

    memang benar..ini bukan soal uang tapi soal penghargaan kepada orang yang telah berjasa kepada yamaha…. kalo ga ada rossi mungkin yamaha ga selaku ini di indonesia…

  12. heart of champion……dimanapun berada tetep champions deh….

  13. honda di tinggal rossi langsung nyungsep……yamaha di tinggal rossi time will tell lagh…..(juragan rondo mode on:)

  14. Legenda Rider

    Yup, ane setuju, mang perkataan, kalo ingin menang, pakailah Honda, dikala itu bs dibenarkan. kl ukan Rossi yang menaiki motor itu. sulit yamaha menang. kl ane liatnya dr keluhan pembalap di motogp skr. beda dg Rossi yg jarang mengeluh, dan dapat memanfaatkan apa yg ada.

  15. lorenzo mungkin tahun ini jadi pemenang…tapi sang legenda tetap rossi.
    dream team ducati valentino rossi & nicky hayden dipastikan akan segera mengasapi pasukan yamaha jika itu sampai terjadi.karena yamaha seperti kacang yg lupa kulit.

  16. yamaha gak tau diri sih…
    coba aja gak ada rossi yamaha cuma akan jd bulan2an di motogp.
    di Indonesia juga gak akan selaku sekarang ini…
    luar biasa aura rossi ini, sayang banget klu sampai dilepas…,
    bisa2 jualan disini ikut nyungsep juga….

  17. jadi tambah salut euy ama rossi liat artikel di atas..
    emg jiwa legendaris…

  18. Masalah kepindahan rossi bukablah hal yang mudah bagi yamaha. Karena menurut saya, bukan hanya pada masalah gaji, tapi justru masalah harga diri. Ingat rossi adalah orang yang ingin jadi no 1 di tim. Kondisi sekarang ini, sangat tidak nyaman bagi rossi, srhingga dia pernah mengatakan pilih aku atau dia. Kalau sudah demikian makq gaji berapa pun tidak akan berarti. Apalagi tim lain menawar lebih,punya kelebihan, itali,mesin dahsat. Selamat ke ducati.

  19. Pingback: Stoner Resmi Ke Honda, Siapa Yang Menggantikan ? « THE COOLRIDER'S GARAGE

  20. karismalovers

    kalau menurutku otak dari keberhasilan yamaha karena Jeremy burgess
    from Honda yang pindah ke Yamaha bersama Rosi tentunya

  21. Yah.. Kasihan Sang Maestro, dibuang begitu aja!

  22. Pingback: “Surat Cinta” Rossi Yang Bikin Saya Terharu « THE COOLRIDER'S GARAGE

  23. YAMAHA tidak komiten dengan pernyataan “the doctor” seumur hidup akan tetap di YAMAHA

    • ga tau diri tuh yamaha saya sangat kecewa sama tim yamaha ga ngeliat jasa” yang sudah di berika valen ke yamaha ……….valen lah yang mengerti yamaha tapi yamaha ga bisa ngertiin valehhhh……
      payah dhhhh

  24. yamaha bakal hancur dengan kepindahan rossy ke ducati…….

  25. bener banget……..
    mudah2an motor yamaha ga laku!!
    gara2 rossi jg,penjualan yamaha jadi sangat laku….

  26. BENER BANGET……………
    rossi gk ada gantinya
    cuma rossi yg bisa buat yamaha jadi besar

  27. Yamaha sepertinya lupa diri dan takabur, ntar nasib Yamaha akan seperti Honda waktu ditinggalin Rossi, biar Yamaha nanti NYESEL SEL SEELL… senyesel senyeselnya… apalagi setelah itu ditambah lagi dampak jualannya NGGAK LAKU di Indonesia… Nah lo, baru tau rasa…

  28. kalau gak salah pihak yamaha sudah menawarkan kontrak tapi vale saja yang gak mau walaupun dgn bayaran yang tinggi

  29. risdian van der barros

    Biar gimanapun Alex Barros adalah legenda hidup moto gp…saya yakin bila barros kembali ibarat michael schumacher

Leave a comment