Apakah Iklim Di Indonesia Berpengaruh Terhadap Penggunaan Kendaraan Pribadi Sebagai Sarana Transportasi Utama ???

Ya, judul di atas adalah pertanyaan saya kepada sodara-sodara pengunjung blog ini sekalian untuk meminta pendapat sodara tentang masalah transportasi di Negeri kita ini. Kita tau semakin hari semakin bertambah saja populasi kendaraan pribadi di jalan raya, entah itu mobil ataupun motor. Rasa-rasanya hampir mustahil untuk menyetop pertumbuhan populasi kendaraan pribadi kalo melihat animo masyarakat yang masih sangaaaat tinggi terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh pabrikan otomotif. Buktinya, tiap ada gosip tentang tentang pabrikan A yang mau merilis motor ini, atau pabrikan B yang pamer spyshoot motor itu, pasti diserbu komentator entah itu komentator ternak, komentator tulen ataupun komentator keblasuk alias orang yang sedang cari-cari info produk baru.

Saya sendiri juga gak munafik kadang mendukung pabrikan untuk membrojolkan produk-produk gress dan top markotop di negara ini. Tapi di sisi lain, hati kecil saya juga bertanya-tanya, kalo pabrikan-pabrikan berlomba-lomba ngerilis produk top markotop, tak lupa dengan segala rayuan fitur dan tampang ini-itu ditambah segala kemudahan untuk memiliki produk tersebut, kemudian masyarakat kita tertarik untuk beli lagi, beli lagi dan beli lagi, akhirnya meledaklah populasi kendaraan seiring dengan meledaknya populasi penduduk di negara kita. Kemudian terbayang-bayanglah gimana wajah jalan raya di masa mendatang? (tanpa membayangkan pun kita tiap hari sudah stress sendiri jika disuguhi pemandangan kesemrawutan jalan raya, ya kan?)

***
Nah, itu tadi sekedar prolog dulu ya… Kemudian kenapa masyarakat kita (termasuk saya) getol sekali beli dan lebih senang memakai kendaraan pribadi? Mmmmm, Ada yang bilang karena kebutuhan transportasi, apalagi buat orang yang pekerjaannya begitu mobile, seperti sales-sales suatu produk (masak sales naik angkot??? 🙄 ); Ada yang bilang transportasi kita sangat kurang memadai, Ada yang bilang juga karena gaya, beli motor yang seharga rumah mewah biar bisa buat ngeledek tetangga yang cuma punya motor butut, sekalian biar bisa arogan di jalan; Ada juga yang bilang orang Indonesia males, cuma beli sabun 100 meter aja naik motor! Gak kayak orang Jepang, kerja aja seneng jalan kaki

Ya, orang Indonesia memang malesan ya, seperti saya sendiri juga kadang begitu, mau ke warung es yang jaraknya 200 meter saja naik motor! Gak kayak orang Jepang dan Eropah sana, berangkat kerja aja pada jalan kaki meski jauh. Nah, Apa sih yang bikin perbedaan kebiasaan seperti ini? Apakah memang karena mental orang Indonesia yang malesan dan orang Eropah & Jepang yang rajin n gigih? Atauuu ada faktor lainkah?

Yap, bukan orang Indonesia kalo gak pandai berkilah (berkat ilmunya para pejabat Negeri nih), Kalo boleh berkilah, setau saya di Eropah ataupun Jepang itu merupakan Negara dengan iklim yang dingin, apalagi saat mengalami musim dingin, suhunya bisa mencapai minus derajat celcius 😯 Nah, trus apa hubungannya? Karena hawa yang begitu dingin tersebut mereka jadi lebih memilih jalan kaki, alih-alih memanfaatkan transportasi umum, mereka juga bisa menghangatkan badan lewat olahraga jalan kaki. Kemudian aktivitas jalan kaki menjadi sangat membudaya/menjadi kebiasaan disana, apalagi didukung dengan sarana transportasi yang memadai. Nah, sedangkan di negara kita? Seperti pada pelajaran SD, Indonesia adalah negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa, yaitu garis khayal yang membelah bumi menjadi utara dan selatan. Ya, istilah bodohnya, Negara kita dilalui titik yang paling dekat dengan matahari, sehingga negara kita menjadi negara beriklim tropis.

Lalu kenapa? Ya bisa jadi karena di negara kita ini negara tropis, sepertinya kurang nyaman untuk melakukan kegiatan jalan kaki seperti yang jadi kebiasaan orang luar sono, karena terik matahari siang di negeri kita bisa memanggang kita ditambah lagi gejala pemanasan global yang semakin bikin bumi tambah hot aja. Ya mungkin jika diambil pemikiran bodohnya, orang naik motor aja kerasa bener kepanggang di jalan, apalagi kalo jalan kaki? Nah, mungkin karena alasan ini, ditambah pula sarana transportasi yang buruk, serta didukung faktor-faktor dan faktor lainnya (ex:iming-iming motor murah, kredit mudah, gengsi dll) hingga akhirnya berujung pada pilihan kendaraan pribadi sebagai sarana utama transportasi.

Gimana? Mengerti maksud tulisan saya atau malah tambah pusing baca tulisan saya? Yang jelas ini cuma sebuah pemikiran bodoh saja dari saya sendiri untuk menanggapi meledaknya populasi kendaraan pribadi di jalan raya hingga menimbulkan kesemrawutan lalu lintas. Jujur saya sendiri merasa sangat sulit untuk mengelak dari godaan untuk memiliki kendaraan pribadi, saya gak mau munafik, saya BUTUH kendaraan pribadi untuk sehari-hari. Sementara tema yang menarik untuk saya bahas sekarang ini adalah seperti pada judul, APAKAH IKLIM DI INDONESIA BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI UTAMA?

Mari berdiskusi, semoga bermanfaat 🙂
Salam coolrider fixer 🙂

*Meski saya berkilah, tapi saya tetep mendukung jalan raya negeri ini bebas dari kesemrawutan 🙂

23 responses to “Apakah Iklim Di Indonesia Berpengaruh Terhadap Penggunaan Kendaraan Pribadi Sebagai Sarana Transportasi Utama ???

  1. motor buat pajangan, bepergian jalan kaki… 🙂 mau ?

  2. Semua karena harga…
    Coba harga motor Abs Revo seharga CBR250R
    dan nggak ada yg namanya Premium…bahkan
    mungkin saya jg gak punya motor…
    CBR250R sendiri seharga Xenia…
    Sya yakin gak akan spt ini…

    Lha wong 500rb sdh bisa bawa pulang motor, ya
    ini dampak dari nuruti konsumen…ingin segalanya
    murah dan terjangkau…

    😀

  3. Emang berpengaruh kok bro. Para penjajah eropa macem portugis,spanyol, inggris dan belanda yg terkenal rajin dan ulet, begitu menginjakkan kaki di bumi nusantara, jadi ikut2an males kaya penduduk pribuminya. Iklim tropis bikin mereka gampang cape. Baru bergerak dikit,badan udah keringetan,gerah. Makanya ngga heran kalo negara2 di amerika utara lebih maju dibanding negara2 di amerika selatan. Negara2 di eropa lebih maju dibanding negara2 di afrika. Negara2 di asia timur lebih maju dibanding negara2 di asia tenggara. Kesimpulannya: desek2an di angkot tokyo (kalo ada) pasti lebih nyaman dibanding desek2an di angkot jakarta. Udah panas,pengap, bau pula! :mrgreen:

  4. MAAF KALAU TERLALU PANJANG
    1.di jepang sarana transportasi umum sudah sangat maju,dikota besar rangkaian krl , subway , trem , monorail , busway , taksi jumlahnya sangat banyak dan selalu tepat waktu.hampir semua wilayah jepang baik perkotaan & pedesaan terhubung dengan jalur rel kereta sehingga aktifitas sehari hari mereka akan lebih mudah.

    2.secara umum aktivitas bersepeda / jalan kaki dilakukan dalam jarak dekat dari rumah menuju ke halte bus / stasiun untuk dilanjutkan dengan naik kereta,banyak juga yang bersepeda langsung ke tempat kerja.

    3.secara khusus sepeda seperti diwajibkan untuk digunakan bagi semua siswa sekolah untuk beraktifitas sehari hari.biasanya anak sd masih jalan kaki bagi anak smp – smu di seluruh jepang hampir semua bersepeda.jadi tidak ada anak sekolah yang bawa motor apalagi mobil,disini pemerintah jepang benar benar menanamkan nilai perjuangan bagi generasi penerusnya.

    4.musim panas dijepang berlangsung selama 3 – 4 bulan , suhu udara dan kelembabannya lebih menyiksa dibanding indonesia meski begitu aktifitas pejalan kaki & pesepeda tetap berlangsung seperti biasa,dan jangan mengira bahwa musim dingin lebih enak untuk bersepeda dibanding musim panas…

    mereka tidak malu ataupun gengsi untuk berjalan kaki / bersepeda karena jika suatu saat akan pergi kemanapun tidak akan mengalami kesulitan dalam menentukan transportasi umum,berbeda dengan warga di negara negara di AFRIKA yang iklimnya lebih panas yang memilih berlari puluhan kilometer dikarenakan tidak ada sistem transportasi umum yang bisa diandalkan.

    saya berharap pemerintah kita lebih cepat tanggap dalam menghadapi ledakan populasi kendaraan pribadi dengan segera mengambil langkah konkret perbanyak busway , pembenahan sistem perkeretaapian , buka kembali jalur rel lama belanda baik jalur rel kereta ataupun jalur rel trem ,serta penambahan jalur rel kereta dan jalan tol di seluruh wilayah indonesia………
    TERIMA KASIH

    • seneng aku mas! sama komentar mu :mrgreen:

      • Makasih masbro atas pendapatnya…
        Kayaknya masalahnya kalo diurut sangat kompleks sekali, ya seperti buah simalakama, kalo pemerintah mau menggalakkan sistem transportasi umum pasti ntar ada pihak-pihak yang merasa dirugikan (ex:pabrikan kendaraan pribadi) yang pastinya bakal mencoba melakukan cara apapun, salah satunya “cara Indonesia” (ngedekatin pejabat) dst gitu lah, pokoknya gimana biar masyarakat tetep pilih kendaraan pribadi sbg transportasi utama, gitu kan?
        Yang jelas intinya masbro gak setuju kan kalo iklim di negara kita berpengaruh sama pilihan transportasi 🙂

  5. sedikit ngasih pengalaman aja sih.. sebelumnya sedikit ngasi info aja biar jelas, posisi saya sekarang lagi menimba ilmu di negeri singa.
    hal ini pun pernah -BackStagE- bahas sama temen2 orang2 indo yg juga kuliah di singapore, banyak dari mereka pun dari golongan keluarga kaya..

    kalo dari hasil ngobrol sama mereka sih intinya keamanan dan kenyamanan, tapi lebih ditekankan ke keamanan itu sendiri. pada dasarnya mereka2 (termasuk saya juga si sebenernya) dari kecil ga diajarin naik kendaraan umum karena faktor keamanan yang diperkeruh dengan sarana transportasi yg ga memadai ato kasarnya ya kotor dan jelek (tapi bukan berarti ga pernah naek kendaraan umum).

    pun pada kenyataannya saat kita dihadapkan kepada sebuah kondisi yang aman dan nyaman di singapore, naik kendaraan umum bukanlah hal yg harus dihindari, bahkan itu adalah hal yg lumrah di mana di dalam sebuah kendaraan umum kita mungkin aja duduk bersebelahan dengan anaknya orang2 penting dari berbagai negara, atau anaknya pengusaha kaya dari negara lain.. karena faktor aman dan nyaman itu.

    faktor aman itu sendiri ga cuma masalah premanisme, tapi juga kebiasaan masyarakatnya dan kesadaran akan pentingnya sarana umum untuk kita bersama. hal2 ini adalah bagian yang paling sulit untuk dibenahi, kesadaran bahwa sarana umum adalah penting untuk bersama. belum lagi faktor2 kayak pelecehan seksual, copet dan sarana umum yg ga manusiawi.

    kalo bicara masalah cuaca, singapore pun panas, bahkan lebih panas dari beberapa kota2 di pulau jawa, ditambah lagi dengan luas pulau yang kecil, berarti titik tengah sangat dekat dengan pesisir laut makin bikin kondisi panas.. tapi nyatanya banyak orang kaya dari berbagai negara termasuk indonesia rela jalan kaki dan pake angkutan umum di sini…

    yg menarik adalah perkataan salah satu teman saya yg berkata:
    “mau di indonesia ada subway (kereta bawah tanah) pun orang2 yg naek mobil (maxudnya punya kendaraan sendiri) ga akan mau naek subway, karena stasiun2nya pasti dipake buat tempat gelandangan, preman, kotor, belum lagi kereta subway itu kereta tertutup, makin tinggi lah kemungkinan kriminalitasnya.. mulai dari pelecehan seksual, premanisme, pencopetan, sampai kasus pemboman (karena di berbagai negara subway sering jadi sasaran terorisme)”

    so, kenapa banyak kendaraan pribadi makin banyak karena orang2nya ogah naek kendaraan umum, kenapa gamau? karena alasan2 yang udah dijabarkan di atas. dari situ pun keterkaitannya erat dengan masalah ekonomi dan pendidikan.

    dah ah, kalo dilanjut ntar melebar ke mana2..

    kurang lebih si gitu masboss hasil obrolan santai dengan beberapa teman sesama orang indonesia yg kuliah di singapore..

    • Makasih pendapatnya masbro 🙂
      Berarti intinya, iklim tidak berpengaruh sama penggunaan kendaraan pribadi kan masbro? Tetapi lebih ke faktor kondisi keamanan dan kenyamanan lingkungan ya mas? Gitu kan masbro? Sekali lagi terimakasih atas pendapatnya, wawasan saya jadi lebih terbuka, inilah yang saya pengen dari artikel saya masbro 🙂

  6. kringet mambu seng jelas lek jalan kaki puanas ra enek ac

  7. jadi merindukan indonesia tempo dulu, ada trem layaknya san fransisco, kalo gini mah mo kemana juga nyaman…

  8. ah msok dirimu mlm mingguan mbek Susi jalan kaki??…ngko dianggap cwok ngk modal piye jal??..xixiixixiixx :mrgreen:

  9. karna iklim jg lah harus merelakan rk coolQ buat tambah” ganti r4

  10. yg jelas musim sangat berpengaruh thdp pertumbuhn jumlh kendaraan bermotor, conth kasus: di daerah ane kalo pas musim tembakau pasti spda mtor dg plat anyar makn bnyk bersliweran, tp bda kalo pas musim paceklik, bnyk pmilik mtor yg menjual kembli mtornya. Hal ini makn menegaskn bahwa musim berpengaruh thdp jumlh motor, wkwkwkwk

    • itu si namanya beli tanpa perhitungan dong masboss.. saat punya uang langsung beli, tanpa perhitungan, dan saat paceklik tiba ga mampu menahan beban lantas menjual motor.. o.O

  11. faktanya jarang sekali negara di sekitar garis katulistiwa yang maju

  12. sedikit gambaran dari sebagian dari fasilitas umum yg ada di singapore, Indonesia harus banyak belajar, bukan hanya pemerintahnya aja, tapi masyarakatnya juga

    http://vanz21fashion.wordpress.com/2011/04/25/sarana-umum-singapore-kapan-indonesia-bisa-seperti-ini/

  13. turut berpartisisapi ➡
    sebenernya kenapa coba kok kalo kita ambil contoh jakarta yaa,,, kenapa pertumbuhan kendaraanya membludak gak karuan…
    1. alasan paling utama yaitu keamanan dan kenyamanan, mereka rela bermacet ria seharian asalkan aman dan nyaman, mobil ber AC jadi gak kena panas diluar, kesimpulannya, sangat berpengaruh bro iklim
    2. Tata letak kota yang dari awal tuh sudah salah, yang jadi wacana akhir2 ini adalah rencana pemindahan kabel2 yang berseliweran di udara dan mau dipindahin ke bawah tanah, dan rencananya mau dibangun monorail dll, tapi entah kenapa hanya angin lalu
    3. Mungkin beda lho,,, kalo jepang motor dikit, tapi mobil yang buanyak banget, kalo Indonesia juga sebaliknya, karena?? jepang juga panas sih kayaknya :mrgreen:

    jadi kesimpulannya memang berpengaruh

  14. duit2 aing, ya kumaha aing mo beli motor kek mobil kek
    ngapain susah susah naik kendaraan umum
    #begitu kata mayoritas 🙄

Leave a comment