Kenapa Lorenzo Mengabaikan Jabat Tangan Spies?

Jorge Lorenzo, Sang juara dunia Motogp 2010 tengah mendapat sorotan bukan hanya karena prestasinya, tapi juga karena beberapa tingkahnya saat melakukan selebrasi juara dunia di Sirkuit Sepang Minggu lalu.

Salah satu diantaranya adalah saat dia mengabaikan jabat tangan calon rekan setimnya, Ben Spies hingga Spies geleng-geleng mengekspresikan kekecewaannya. Dari kejadian tersebut bahkan sudah muncul desas-desus ada “sesuatu” di antara mereka, hingga ada yang mengatakan mereka bakalan tidak akur di dalam satu tim musim depan, sesuatu yang yang begitu membahayakan bagi kelangsungan Tim pabrikan Yamaha tentunya.

Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Jorge Lorenzo mengeluarkan satu statement singkat di twitter-nya untuk menjelaskan insiden dengan Spies kemarin yang intinya bukanlah suatu kesengajaan.

“I had some messages asking me why I didn’t pay attention to Spies when he wanted to congratulate me. I have to say that I didn’t see… …And feel he was there at that the moment of our celebration. I just told this to him. He is a good guy and we have a good relationship.”

Yang artinya kira-kira seperti ini :

“Saya punya beberapa pesan yang menanyakan mengapa saya tidak memperhatikan Spies ketika ia ingin mengucapkan selamat kepada saya, saya harus mengatakan bahwa saya tidak melihat … …. Dan merasa dia ada di sana bahwa saat kita perayaan. Aku hanya mengatakan ini padanya Dia adalah orang baik dan kami memiliki hubungan yang baik.. “

Nah, itu tadi pernyataan Lorenzo untuk menanggapi pertanyaan mengapa dia mengabaikan ucapan selamat dari Spies, bisa jadi hal itu benar adanya, karena saat itu dia sedang larut dalam euforia juara dunia Motogp yang tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk meraihnya dan tentunya merupakan hal yang sangat bersejarah dalam hidup Lorenzo. Doi juga sedang sibuk mempersiapkan selebrasi “tanggung” dari rekan-rekannya (entah apa peran tokoh Mario Bros yang dia bawa ke sirkuit).

Menurut saya Lorenzo harus memperbaiki sikapnya, sebagai seorang juara dunia, tentunya akan dijadikan panutan atau idola bagi penggemar Motogp ataupun pembalap-pembalap muda lain. Kalau saja dia masih mempertahankan kesan “angkuh”-nya, bukan tidak mungkin doi malah dibenci oleh para penggemarnya, apalagi mengingat masa depannya masih cukup panjang dan masih cukup muda untuk mengukir prestasi lagi di Motogp. So, lebih dewasalah, Lorenzo…

Cukup sekian saja info dan opini dari saya

Ini dia kejadiannya