Suzuki TS 125, Ketika Si Jangkung 2-Tak itu Makin Dirindukan…

Halooo, sodara sebangsa setanah air… Semoga semua dalam keadaan sehat walafiat, aman, tentram, sejahtera lahir dan batin.

Entah kenapa tiba-tiba memory dalam otak saya mem-flashback masa lalu ketika saya masih menimba ilmu di bangku sekolah STM… Mmmmmm, ngomong-ngomong masa Sekolah STM dulu, saya jadi ingat tunggangan teman satu kelas saya yang waktu itu bener-bener lain dari yang lain di parkiran sekolah kami waktu itu. Motor apa sih emangnya? Gak perlu penasaran wong sudah tak sebut di judulnya kok Yup, adalah Suzuki TS 125 yang merupakan salah satu motor eksotis yang pernah dibawa oleh Indomobil Suzuki ke Indonesia. Wahhh, Mantap sekali selera teman saya waktu itu ya (sekitar tahun 2005an), kalo gak salah dulu dia belinya 17jutaan, maklum dia anak juragan jamu di Sukoharjo. Sayangnya saya belum sempat ngicipin Si Kuning Jangkung itu karena waktu itu belum pede naik motor kopling, apalagi minjem motor orang, takut2 malah nyungsep.

pict from http://www.suzukicycles.org/TS-TC-series/TS125.shtml‎

Suzuki TS 125 kalo tidak salah diproduksi terakhir sekitar tahun 2004-2005. So, berarti waktu itu teman saya beli sisa-sisa terakhir produksi nih sih jangkung. Membawa genre motor trail, Dipersenjatai dapur pacu mesin 2-tak berkapasitas 125 cc, tentu tenaga dan torsi yang dikeluarkan pun tidak main-main karena nih motor memang dirancang buat menerjang ganasnya alam liar Indonesia. Seingat saya, Suzuki TS125 teman saya masih menggunakan sistem pengereman drum brake alias rem tromol di kedua roda depan dan belakang. Yaaa mungkin karena rem tromol lebih aman dari lumpur daripada rem cakram kalo diajak berlumpur ria.

Kaki-kaki jangkung, setang lebar serta ban dengan profil kotak-kotak pun seakan menegaskan bahwasanya TS125 adalah motor yang diciptakan untuk penggemar medan liar. Karena Suzuki TS125 yang dipasarkan disini masih memegang aspek funsionalitas sebagai motor harian, so kelengkapan motor harian seperti lampu depan, lampu sein, spatbor sampai jok tebal pun masih menempel dengan manis di motor ini, yang membuat pada waktu itu saya menilai tampilan standar TS125 ini nampak “cupu”, kalo kia sering lihat motor-motor trail Spesial Engine yang tentu cakep dan serba lancip khas motor kompetisi.

pict from : http://bursamotorbekas.com/2009/12/03/suzuki-trail-ts-125-2003/

Kalo dirunut dari sejarahnya sih, dulu TS125 lahir pada tahun 1971 di luar sono, namun saya gak bahas sampe situ, karena saya cuman bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri si TS125 model terakhir, si Suzuki TS125 yang dijual oleh PT.Indomobil Suzuki Indonesia dulu. Oiya, Suzuki TS125 dulunya juga merupakan kuda besi andalan para aparat dalam bertugas, seperti Polisi dan TNI lho. Selain karena ketangguhannya di berbagai medan, saat aparat bertugas, yaaaa, karena waktu itu gak ada pilihan lain untuk genre motor trail yang dijual oleh pabrikan motor tanah air selain Suzuki TS125 ini.

Tak ada pilihan lain? Yeah, bisa dibilang begitu, emang mana produk lain yang bergenre motor sport trail waktu itu? Yamaha DT100x? Iya sih dulu sempat nongol, tapi udah koit kan… Kawasaki KLX150? Woooh, ini masih belom jadi janinnya alias belom lahir kaliiii… Oiya, kan ada produk-produk tirai bambu yang bikin trail, seperti Loncin Sparta dll itu??? Kalo ini gak usah diomongin lah, kalo untuk pemakaian pribadi okelah, tapi kalo buat tugas aparat? Gak main-main lahhhh…

Tapiii, meskipun waktu itu Suzuki TS125 seperti melenggang sendirian di kelas trail, namanya gak setenar motor-motor konvensional di negeri ini dan hanya terkenal di kalangan pecinta garuk tanah, penjualannya pun terbilang biasa-biasa saja. Karena memang, selain desain Suzuki TS125 yang terlihat klasik itu kurang diminati masyarakat biasam, Setan yang namanya TREN itu sangat berpengaruh pada penjualan motor, gak seperti sekarang ini yang dituai oleh Kawasaki melalui KLX150-nya. Boro-boro beli motor trail buat gaya ataupun hobby, udah bisa beli motor bebek kreditan cap Kang Rossi aja udah berasa paling kueren kok waktu itu.

So? Kalo menurut TREN sekarang ini gimana? Nah, ituuuu dia… Lagi-lagi setan yang namanya TREN itu paling buahaya masbro semua. Apapun bisa terjadi kalau tren masyarakat mulai menggeliat entah kemana. Kawasaki yang mereguk manisnya penjualan KLX150-nya berhasil menyalakan TREN atau kalo boleh dikit hiperbol, sampai “membakar” TREN motor trail itu, menjamurnya social media juga turut mencetak mindset motor trail itu keren, jantan dan gagah, lalu hobby berpetualang di alam bebas pun makin menggoda saja.

pict from : http://jakartacity.olx.co.id/jual-motor-trail-ts125-th-2002-kondisi-mak-nyoss-iid-280713227

Trus apa hubungannya sama Suzuki TS125? Lhah jelasss, harga sekennya jadi melambung tinggiiii… Ketika orang mulai menyadari bahwa si jangkung 2-tak ini adalah motor yang bener2 tangguh buat diajak melampiaskan hobby berpetualang di alam liar, maka hukum ekonomi pun berlaku, para pemilik TS125 yang tau value nih motor pasang harga tinggi untuk si jangkung 2-tak ini. Buktinya? Dulu sekitar tahun 2006-an Suzuki TS125 teman saya yang masih tergolong “muda” itu dijual “cuman” laku kalo gak salah 10juta. Sekarang? Cek di tokobagus ato FJB Kaskus, Rata-rata para penjual memasang harga di atas 15juta untuk tahun 2000an. 🙄

So, Suzuki, berminatkah buat reborn Sang Legendaris Suzuki TS125-mu? 150cc 4-tak mungkin cocok buat nemenin Kawasaki KLX150 yang melenggang sendirian.

Salam Coolrider Fxer