Melihat Kesuksesan Blade, Akankah Honda Bakal Meng-“Konvensional”-kan CS1?

Hmmmmm… Lama gak nongol artikel dari saya karena kesibukan di dunia nyata…

Oke, sekarang saya mau bahas satu bebek tergress Honda, yaitu Honda Blade yang ternyata menuai penjualan yang sangat melampaui ekpektasi, dari 30.000/bulan target yang dicanangkan, ternyata Blade mampu terjual 35.000 ribu (Hiks, makin padet berisi aja ya jalan raya). Bukan tanpa sebab, ternyata strategi AHM untuk “mengekor” garis desain bebek kompetitor serta penambahan amunisi berupa fitur-fitur yang oke punya untuk sebuah motor bebek berhasil menarik hati konsumen (Rakyat Indonesia).

Yang menjadi catatan saya adalah langkah “kembali ke habitat” pada dasarnya motor bebek itu lampu utamanya berada di kepala, bukan tebeng seperti seri Blade sebelumnya menjadi salah satu faktor krusial keberhasilan Blade ini. Yap, kita semua tahu, Blade seri pertama menggunakan desain yang “tampil beda”, yaitu peletakan lampu utama di dada yang terbukti selama ini kurang diterima konsumen kalo melihat pengalaman pabrikan lain seperti Suzuki dengan Arashi-nya. Ternyata desain konvensional bebek lebih disukai daripada desain out of the box yang masih saja dianggap aneh oleh rakyat Indonesia.

Ngomong-ngomong desain out of the box, masih ada satu lagi bebek (entah bebek entah sport) kelas premium dari Honda yang sampe kini belum juga menuai penjualan menggembirakan, malahan semakin lama semakin menurun penjualannnya, apalagi harga jual kembalinya yang makin anjlok, tak lain tak bukan adalah si “domba garut” Honda CS1. Meski di beberapa kalangan Honda CS1 mulai menjadi primadona karena sudah pada mulai sadar keunggulan CS1 namun di lapisan masyarakat lain ternyata masih belum bisa menerima tawaran desain “different” dari Honda dan masih menganggap aneh desain CS1.

Nah, sekarang point intinya adalah, berkaca pada kesuksesan Honda Blade yang menggunakan strategi “kembali ke konvensional” dan juga “mengekor”, akankah Honda CS1 juga bakal mengalami strategi yang sama, yaitu dikonvensionalkan sekaligus diekorkan ke kompetitor? Misalnya akan dikembalikan ke habitatnya sebagai motor bergenre ayam jago berbasis Honda Sonic sekaligus diekorkan ke Satria FU yang menjadi primadona di kelas bebek premium. Hmmmmm… Itu bisa saja itu terjadi kalo Honda gak kasian sama Suzuki yang tinggal mengandalkan Satria FU sebagai tulang punggung penjualannya… Hehehe… Menurut sampeyan gimana? (Tentunya lekdjie tersenyum motornya kelak jadi barang langka)

Salam Coolrider Fixer