Review Helm Fullface Double Visor, KYT Alpha Venom…

Wew, gak kerasa ternyata tepat sekali setahun yang lalu saya bikin artikel soal helm fullface, sekaligus pamer helm fullface seken kesayangan saya waktu itu, KYT RC7. Ehhh, kok tiba-tiba saya pengen banget bikin artikel untuk pamer helm pengganti si RC7, yaitu KYT Alpha Venom yang saya beli di bulan Ramadhan kemarin, tepatya pas sebelum buka bersama dulur KOBOYS di iwak kalen, Godean. Yup, karena saya pengen helm yang ber-visor ganda biar praktis gak perlu kacamata kalo riding siang2 di bawah silau matahari.

Untuk pertama kalinya saya beli helm dengan kondisi baru alias gress di toko helm, ya si KYT Alpha Venom ini. Beli di Toko RIZKI helm Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Seharga 375ribu (rata-rata harganya miring lho). Jujur, saya beli merk KYT lagi bukanya saya pengen jadi FBK (FansBoy KYT), tapi gara2 sebuah “kecelakaan” di toko itu. Kok bisa? awalnya saya ngincer MDS provent double visor yang sempat saya tanyakan via SMS seharga 300ribu. Nahhh, setelah saya samperin tokonya, lihat-lihat sejenak, nyobain helm ini-itu. Lhaaa, malah saya berpaling dari MDS provent ke KYT Alpha Venom.


Alasanya? Adalah ketika saya mencoba make di kepala saya, ternyata bahan interior KYT Alpha Venom lebih lembut sehingga sangat nyaman ketika bersinggungan dengan kepala saya dibandingkan dengan inceran saya pertama, MDS provent yang sedikit lebih kasar. Tampilan interior KYT Alpha Venom juga terkesan lebih elegan daripada MDS provent. Dari segi penampilan KYT Alpha Venom juga terlihat lebih menarik, desainnya sih diadaptasi dari helm terkenal Eropa, Airoh seri Pit One (kalo disini mirip KYT Runner 2), lumayan lah buat gaya daripada beli Airoh yang pastinya harganya muahalll (buat saya). Hehehe… Kemudian dari kualitas, tentu saja saya lebih percaya KYT yang namanya lebih duluan terkenal dari MDS apalagi saya juga sudah merasakan impresi produk KYT lain, yaitu KYT RC7. So, dari beberapa pertimbangan di atas, saya akhirnya memutuskan untuk ambil KYT Alpha Venom meskipun harganya lebih mahal 75ribu dari MDS provent.

Trus, Impresi setelah memakai gimana? Seperti yang sudah saya utarakan di pertimbangan di atas, nyaman di kepala! Ditambah lagi bobotya yang tidak bisa dibilang berat, sehingga tidak terlalu “menyiksa” kepala saat dipake touring. Untuk mekanisme tuas visor gelap yang berada sebelah rahang kiri juga mudah untuk dinaikkan atau diturunkan meskipun sedang dalam kondisi berkendara. Ketika digeber dalam kecepatan tinggi pun masih terasa nyaman meskipun suara terpaan angin masih lumayan berisik jika dibandingkan helm lama saya, KYT RC7, kemungkinan karena adanya rongga di depan dagu sehingga angin leluasa menyusup untuk menghadirkan suara berisik. Tapi, overall, tetep nyaman kok dipake riding jarak dekat maupun jauh.

Untuk ventilasi, KYT alpha Venom memiliki beberapa buah ventilasi yang bisa dibuka-tutup, diantaranya 2buah di depan mulut, 2buah di sebelah atas visor kemudian 1 lagi di atas ubun2. Namun, yang sedikit mengganjal di benak saya adalah ventilasi di depan mulut saya rasa kurang berfungsi dengan baik, yaitu ketika ventilasi dibuka tersebut tidak terasa terpaan angin yang masuk ke dalam. Sehingga saat kita merasa pengap saat riding dan butuh udara segar kemudian membuka ventilasi depan mulut, di dalam helm masih terasa pengap. Walaupun bisa diakali dengan sedikit membuka visor agar udara bisa masuk, namun tetep saja hal ini perlu dipertanyakan mengingat ventilasi depan merupakan fitur standar yang biasa dijumpai pada helm-helm fullface.

Kesimpulannya? Untuk yang pengen helm punya kaca dobel alias double visor dengan harga cukup terjangkau, saya rasa KYT Alpha Venom ini merupakan satu pilihan yang cukup worth lah daripada merk lain. KYT ALpha Venom bisa dibilang merupakan versi murahnya KYT SK Venom yang seharga 500ribuan itu, sementara KYT ALpha Venom ini cuman di range harga 375-400ribuan (tergantung toko) dengan kualitas yang bisa dibilang hampir sama.

Cukup sekian semoga bermanfaat. Pesan saya : JANGAN LUPA PAKAI HELM BERSTANDAR SAAT RIDING 🙂
Salam Coolrider Fixer 🙂

Monggo tak kasih beberapa foto dari sudut berbeda 🙂