OLEH-OLEH KOPDAR INDOMOTOBLOGGERS (ii)

Kita lanjutken ya dongengnya soal kopdar kemaren…

Setelah rombongan dari Jogja dan Solo berkumpul, kita melanjutkan perjalanan ke Stasiun pemancar TVOne yang berlokasi di Ngoro-oro, Pathuk, Gunkid untuk ngambil oleh-oleh buat Mas Arief Rakhman yang berupa Dureeeeeeeen . Sebelum rombongan berangkat lebih dulu Mas Hadiyanta memberi pengarahan kepada rombongan untuk berhati-hati karena medan yang menanjak dan berliku. Sempet khawatir juga RK-Cool saya ntar kuat gak di tanjakan, karena seperti yang telah saya ceritakan di artikel dulu, RK-Cool saya agak ngeden (keberatan) kalo di tanjakan, yang menurut perkiraan saya kampas koplingnya mulai aus, apalagi saya berboncengan dengan UG saya.

Akhirnya yang saya khawatirkan tidak terjadi karena RK-Cool bisa melewati tiap tanjakan dan tikungan walopun harus ambil ancang-ancang plus ngurangin posisi gear biar dapet momen yang cukup buat menanjak. Tanpa masalah berarti rombongan sampai di Stasiun Transmitter TVOne, saya terpana ngeliat tower yang menjulang tinggi (maklum wong ndeso ratau ngerti tower) yang seakan2 terlihat mau jatuh gara2 efek yang bergerak awan di langit. Begitu turun dari motor, ada 1 pemandangan yang menyita perhatian seluruh rombongan kopdar. Opo kuwi??? Sesuatu yang manis dan berambut, yaitu rambutan yang bergelantungan mesra di pohon melambai-lambai kepada rombongan :mrgreen:. Tanpa ba bu bi, para rambutan pun diserang oleh tentara kopdar.    . Rambutan di Stasiun TVOne ini emang terkenal tidak awet, bahkan ada yang nyeletuk “itu rambutan belom kuning aja udah abis dirampok”

menjulang tinggi di langit

rambutan diserbu pasukan kopdar

para UG berfoto bersama (yang tengah disegel pemilik warung ye)

Setelah puas memberantas rambutan di Stasiun TVOne, rombongan melanjutkan perjalanan ke rumah mas Sudaryanto a.k.a pendatang baru. Sepanjang perjalanan, rombongan disuguhi pemandangan eksotis khas Gunung Kidul, bebatuan raksasa menghiasi pemandangan di pinggir jalan (mosok tengah jalan??  ) melengkapi medan yang menanjak plus menukik yang pastinya bikin kampas rem sampeyan dipaksa menggigit piringan lebih kenceng (saya sarankan buat yang mau datang ke acaranya kang jomblo ntar serpis rem dulu kalo gak mau cilaka) dan disini akhirnya ketahuan juga kalo RK-Cool harus teriak2 buat melahap tanjakan yang curam itu (akhirnya jadi bahan ketawaan juga pas di rumah Mas Sudaryanto   ). Setelah turunan panjang nan curam akhirnya sampai juga di rumah Mas Sudaryanto Adp.

di rumah kang Sudaryanto, liat tuh Apemnya segedhe piring di depan Kang Alrozi

Di rumah Mas Sudaryanto, rombongan diterima dengan ramah oleh Kang Sudar sekeluarga, berbagai hidangan pun langsung menghiasi meja tamu yang udah disiapken. Tapi ada salah satu makanan tradisional yang bikin seluruh rombongan terkesan, pasti udah pada tau, yaitu apem jumbo segedhe tampah. Saya sempat ngicipi separonya aja sama Kang Alvian, lumayan enak juga. Walopun segedhe itu, tapi akhirnya Kang Alvian ngambil lagi 1 apem yang dimakan sendiri dan berhasil abis pula (mungkin saking paginya, tadi belum sarapan :mrgreen:). Setelah puas makan apem raksasa di rumah Mas Sudaryanto, rombongan melanjutkan perjalanan lagi, kali ini tujuannya adalah Kecamatan Gedangsari dimana disana Kang Jombloati, Mbak Dwi (Miss Jombloati) dan Kang Tongsam udah menunggu.

Perjalanan menuju Kecamatan Gedangsari inilah yang menorehkan banyak kesan bagi seluruh komplotan peserta kopdar. Diawali dengan jalan mirip ampyang yang batunya njendol-njendol, bisa dibilang juga mirip kali yang udah kering. . kemudian melewati jalanan di puncak bukit (sepertinya bener2 puncak), dimana tepat sebelah kiri-kanan jalan merupakan jurang, perasaan pun bercampur-campur antara senang, kagum dengan keindahan pemandangannya dan juga deg2an liat jalannya. Saking ekstrimnya medan disini, Box Gippi kesayangan mas Al-Rozi beberapa kali beruvah fungsi menjadi side box alias ngguling ke samping. Belum habis deg2an setelah melewati jalan pinggir jurang, lagi-lagi rombongan diuji dengan jalanan yang di atasnya dipake njemur damen ato jerami (grrrrrrr), kudu ati-ati kalo lewat jerami, selain licin, motor anda juga bisa jadi pengeruk jerami. komplit sudah medan offroad yang komplit, tanjakan, turunan, tikungan tajam, aspal ampyang dan jemuran damen, untunglah para rombongan sudah expert di atas motor, iyalah tongkrongannya aja indomotoblog. Hehehe…

Akhirnya sampai juga di Kecamatan Gedangsari, disana disambut Kang Arief Rakhman, Mbak Dwi (Ny.Arief) dan Kang Tongsam. Lagi-lagi kehangatan brotherhood terasa disini, bercengkerama dan berfoto ria sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah Kang Arief Rakhman. Perjalanan ke rumah Kang Arief hampir idem dengan perjalanan sebelumnya, tanjakan-tanjakan curam udah bisa ditebak, RK-Cool saya lebih sering saya pake gigi 1, itupun harus teriak hingga suaranya mirip mesin fogging pengusir nyamuk. . Beberapa menit kemudian rombongan sampai di Rumah mertua Kang Arief Rakhman. Perjalanan yang benar-benar berkesan.   

Trus acara di rumah Kang Arief Rakhman gimana?
Ntar deh lanjutin di episode 3, biar awet kenangannya..hehehe